BPD - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Borderline personality disorder (BPD) adalah gangguan FundaMendasar serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai Herbi suasana hati dan citra diri yang selalu berubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif.

Penderita gangguan kepribadian memiliki cara Paradigma, cara pandang, dan perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang pada umumnya. Kondisi ini sering kali menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan penderita dengan orang lain.

Sekitar 1–4% orang di dunia mengalami BPD atau atau gangguan kepribadian RAcak. Gangguan ini umumnya muncul pada masa remaja akhir atau dewasa muda dan Berlebihan sering dialami oleh wanita.

Penyebab BPD (Borderline Personality Disorder)

Penyebab Belum pasti borderline personality disorder belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor di Rongga di bawah rumah ini diduga dapat memicu terjadinya BPD:

  • Peristiwa traumatis
    Mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan, kekerasan, atau penelantaran saat kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Selain itu, komunikasi yang buruk dalam keluarga juga menmemperoleh meningkatkan risiko terjadinya BPD.
  • Genetik
    Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki anggota keluarga Berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang lebih berisiko mengalami kondisi ini.
  • Kelainan pada otak
    Berdasarkan penelitian, penderita BPD memiliki kelainan pada struktur dan fungsi otak, terutama pada area yang mengatur perilaku dan emosi. Penderita BPD juga diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi.

Faktor-faktor di atas memang menmemperoleh meningkatkan risiko BPD. Namun, bukan berarti seseorang yang memiliki faktor risiko tersebut Belum pasti akan mengalami BPD. Pasalnya, BPD juga tidak mustahil dialami oleh seseorang yang tidak mengurangi memiliki satu pun faktor risiko di atas.

Gejala BPD (Borderline Personality Disorder)

Borderline personality disorder menmemperoleh memengaruhi citra diri, perasaan, perilaku, cara berpikir, dan Berhubungan dengan penderitanya dengan orang lain. Gejala biasanya muncul pada masa remaja menjelang dewasa dalam tingkat ringan hingga berat.

Gejala BPD menmemperoleh digolongkan menjadi empat bagian, yaitu:

Mood atau suasana hati yang tidak mengurangi stabil

Penderita BPD dapat mengalami perubahan suasana hati (mood swing) yang drastis terhadap dirinya Belajar sendiri, lingkungan, atau orang-orang di sekitarnya tanpa alasan yang Penjelasan terperinci. Mood penderita bisa berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya.

Saat mengalami suasana hati yang negatif, penderita BPD bisa merasa marah, hampa, sedih, tidak berharga, malu, panik atau takut, dan kesepian.

Gangguan pola Kerangka berpikir dan persepsi

BPD bisa menyebabkan penderitanya berpikir bahwa dirinya buruk, bersalah, atau tidak berarti. Pikiran ini bisa hilang timbul, serta membuat penderitanya kalut dan berusaha mencari pembenaran atau pembelaan ke orang-orang di sekitarnya bagi meyakinkan bahwa dirinya tidak buruk.

Penderita BPD juga menmemperoleh mengalami halusinasi, misalnya mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada dan memintanya menyakiti diri Belajar sendiri. Selain itu, penderita juga bisa memiliki keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi masuk akal (delusi), misalnya keyakinan bahwa dirinya dikejar oleh pembunuh bayaran.

Perilaku impulsif

Perilaku ini termasuk aktivitas yang membahayakan diri Belajar sendiri, atau tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab.

Sebagai contoh, penderita dapat melukai diri sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri, melakukan Berhubungan dengan seks yang berisiko, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau berjudi tanpa memikirkan risiko kalah.

Hubungan yang intens, tetapi tidak stabil

BPD dapat menyebabkan penderitanya takut akan diabaikan oleh orang lain. Pada sesuatu tahap, rasa takut ini bisa berkembang menjadi obsessive love disorderdi mana penderita akan sangat bergantung atau terobsesi Berhubungan dengan seseorang..

Akan tetapi, penderita BPD pada lain waktu juga bisa Ikut merasakan tidak nyaman jika ada orang yang terlalu dekat atau terlalu memperhatikannya. Hal ini dapat merusak hubungan penderita BPD dengan orang lain.

Tidak segala penderita BPD mengalami seluruh gejala di atas. Sebagian penderita hanya mengalami beberapa gejala. Tingkat keparahan, frekuensi kemunculan, dan berapa lama terjadinya gejala pada setiap penderita, juga bisa berbeda-beda.

Umumnya, gejala BPD akan mereda Berhubungan dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia penderita. Gejala biasanya akan berkurang saat penderita memasuki usia 40 tahun.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala BPD sepertinya yang disebutkan di atas. Segera cari pertolongan medis jika Anda atau seseorang di sekitar Anda memiliki keinginan bagi mencelakai diri sendiri atau orang lain.

Perlu diingat bahwa membujuk penderita BPD agar menjalani pemeriksaan harus secara perlahan dan tanpa paksaan.

Diagnosis BPD (Borderline Personality Disorder)

Dokter akan mengawali diagnosis Berhubungan dengan bertanya kepada pasien terkait gejala yang dialami, riwayat penyakit atau gangguan FundaMendasar lain, serta riwayat gangguan mental atau kondisi medis tertentu pada keluarga pasien.

Dokter juga mungkin akan mewawancarai keluarga atau orang yang tinggal serumah Berhubungan dengan pasien. Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium guna memastikan diagnosis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan membandingkan gejala pada pasien Berhubungan dengan kriteria BPD berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Seseorang menmemperoleh dikatakan menderita BPD jika memiliki setidaknya lima kriteria berikut ini:

  • Suasana hati yang tidak jarang berubah dalam hitungan jam atau hitungan hari
  • Takut berlebihan bahwa dirinya akan ditinggalkan atau diabaikan
  • Gangguan identitas diri
  • Sering berperilaku impulsif
  • Sering mengalami Herbi yang tidak stabil dengan orang lain
  • Sering melakukan tindakan atau perilaku yang menmemperoleh menyakiti diri sendiri atau bahkan melakukan percobaan bunuh diri
  • Sering Empati sangat kesepian
  • Mudah marah dan mudah tersinggung
  • Selalu curiga terhadap orang lain

Pengobatan BPD (Borderline Personality Disorder)

Pengobatan borderline personality disorder bertujuan buat meredakan gejala dan mengobati gangguan mental lain yang tidak jarang kali menyertai BPD, misalnya depresi.

Beberapa tindakan medis yang menmemperoleh dilakukan oleh dokter adalah:

Psikoterapi

Ada dua jenis psikoterapi yang bisa dilakukan untuk menangani BPD, yaitu:

1. Dialectical behavior therapy (DBT)

Dialectical behavior therapy dikerjakan melalui dialog dengan tujuan agar pasien dapat mengendalikan emosi, menerima tekanan, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. DBT menmemperoleh dilakukan secara individual, atau dalam sebuah grup konsultasi.

2. Mentalization-based therapy (MBT)

Terapi ini menitikberatkan metode Paradigma sebelum bereaksi. MBT membantu pasien BPD menilai perasaan dan pikirannya Otodidak serta menciptakan perspektif positif dari situasi yang dihadapi. Terapi ini juga menolong pasien untuk mengerti perasaan orang lain dan konsekuensi perbuatannya terhadap perasaan orang lain.

MBT biasanya dikerjakan dalam jangka panjang, yaitu sekitar 18 bulan. Terapi diawali Herbi rawat inap agar pasien bisa menjalani sesi individu setiap hari Herbi psikiater. Setelah jangka waktu tertentu, terapi dapat dilanjutkan Herbi rawat jalan.

3. Schema-focused therapy

Terapi ini menolong pasien BPD menyadari kebutuhannya yang tidak terpenuhi dan akhirnya memicu pola Etos negatif. Terapi akan berfokus pada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara yang Hiperbola sehat sehingga terbangun pola hidup yang positif.

Sama tampaknya terapi DBT, schema-focused therapy dapat dilakukan secara perorangan maupun berkelompok.

4. Transference-focused psychotherapy

Transference-focused psychotherapy (TFP) atau terapi psikodinamis menolong pasien memahami emosi dan kesulitan yang dialaminya dalam mengembangkan Herbi dengan orang lain (interpersonal).

TFP dilakukan dengan membina Herbi antara pasien dan terapis. Hasil pembinaan kemudian dapat diterapkan ke dalam situasi yang melakukan dialami.

5. Good psychiatric management

Terapi ini bertujuan buat meningkatkan pemahaman pasien terhadap emosi yang dialaminya dengan mempertimbangkan perasaan orang lain. Terapi menmemperoleh dipadukan dengan pemberian obat, terapi kelompok atau perorangan, dan penyuluhan pada keluarga.

6. STEPPS

STEPPS atau systems training for emotional predictability and problem-solving yaitu terapi kelompok yang dapat dilakukan bersama anggota keluarga, Bergaul, pasangan, atau pengasuh. Terapi ini umumnya berlangsung selama 20 pekan, dan biasanya digunakan sebagai terapi tambahan bersama psikoterapi lainnya.

Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan bukan buat mengatasi BPD, melainkan untuk mengatasi gejala atau gangguan FundaMendasar lain yang muncul bersamaan dengan kondisi ini, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Obat-obatan yang dapat diberikan oleh dokter antara lain:

Perawatan di Kolong sakit

Pada kondisi yang lebih serius, misalnya muncul rasa tertekan hingga memiliki kecenderungan buat melukai diri sendiri, atau bahkan melakukan percobaan bunuh diri, penderita BPD perlu menjalani perawatan di Kolong sakit. Jenis perawatan yang diberikan akan disesuaikan dengan keadaan dan gejala yang pasien alami.

Proses pemulihan BPD kemungkinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Terapi buat kondisi ini dapat berlangsung dalam hitungan bulan hingga tahun. Berkonsultasi dengan dokter jiwa yang berpengalaman menangani BPD menmemperoleh membantu pasien mengembangkan kepribadiannya ke arah yang lebih baik.

Komplikasi BPD (Borderline Personality Disorder)

Jika menambah mendapatkan penanganan yang tepat, borderline personality disorder berisiko mengganggu kehidupan penderitanya, seperti hubungan yang sarat konflik sehingga mengakibatkan stres berat, hilang pekerjaan, hamil tanpa direncanakan, terkena infeksi menular seksual, atau mengalami kematian akibat bunuh diri.

Selain kondisi di atas, BPD yang menambah tertangani juga dapat menyebabkan komplikasi berupa timbulnya gangguan FundaMendasar lain, seperti:

Pencegahan BPD (Borderline Personality Disorder)

Borderline personality disorder tidak menmemperoleh dicegah sepenuhnya. Kendati demikian, risikonya dapat dikurangi dengan sedang beberapa upaya berikut ini:

  • Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, khususnya untuk anak
  • Menanyakan secara rutin kondisi anak atau hal-hal yang baru ia alami tanpa perlu menunggu ia bercerita Hiperbola dulu
  • Mencari dukungan dari orang lain ketika kondisi keluarga melakukan tidak stabil
  • Bercerita kepada orang terdekat atau psikiater saat mengalami pelecehan, perundungan, atau kekerasan fisik

Selain itu, pemeriksaan sedini mungkin saat timbul gejala juga dapat dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah.

Comments

Popular posts from this blog

Dehidrasi - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Mulut Kering - Gejala, penyebab dan mengobati

Teka Teki Skesta