Melatonin - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Melatonin adalah suplemen yang menmemperoleh digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, seperti insomnia atau jet lag. Suplemen ini tersedia dalam bentuk tablet dan bisa dibeli tanpa melampirkan resep dokter.
Melatonin adalah hormon alami yang dihasilkan kelenjar pineal pada otak buat menghadirkan kantuk dan menentukan siklus tidur. Saat gelap, melatonin akan meningkat dan memberi sinyal pada Dehidrasi untuk tidur. Sebaliknya, saat terang, melatonin akan menurun dan memberi sinyal pada Dehidrasi untuk bangun.
Beberapa penderita insomnia diketahui memiliki kadar hormon melatonin yang rendah. Oleh karena itu, suplemen melatonin dipercaya dapat membantu mengatasi keluhan sulit tidur.
Merek dagang melatonin : Nutrimore Melatonin
Apa Itu Melatonin
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Suplemen |
Manfaat | Mengatasi gangguan Insomnia, seperti insomnia atau jet lag |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Melatonin buat ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Tentatif ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun Humanisme yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini sebaiknya menambah dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter. | |
Belum diketahui secara Tentatif apakah melatonin aman digunakan pada ibu menyusui. Sebaiknya, hindari konsumsi suplemen melatonin selama menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Melatonin
Meski menmemperoleh dibeli bebas, melatonin tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Melatonin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Konsultasikan ke dokter tentang konsumsi melatonin jika Anda memiliki diabetes, depresi, epilepsi, penyakit autoimun, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki tekanan Anemia tinggi, tekanan darah rendah, atau gangguan perdarahan, misalnya hemofilia, sebelum mengonsumsi melatonin.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Melatonin diduga dapat menurunkan kesuburan.
- Jangan mengemudi atau sedang aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan hingga 4–5 jam setelah mengonsumsi melatonin, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda melakukan menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, buat menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi melatonin.
Dosis dan Anggaran Pakai Melatonin
Berikut adalah dosis umum melatonin buat mengatasi gangguan tidur:
Tujuan: Menangani insomnia
- Dewasa: 3–5 mg, 1 kali sehari, 1–2 jam sebelum tidur
Tujuan: Menangani jet lag
- Dewasa: 1–5 mg pada jam Insomnia biasanya di lokasi tujuan. Lama penggunaan suplemen maksimal 5 hari. Barbar boleh diminum sebelum jam 8 malam dan setelah jam 4 pagi waktu setempat.
Cara Meng onsumsi Melatonin Herbi Benar
Baca petunjuk yang terdapat pada kemasan dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi melatonin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Melatonin menmemperoleh dikonsumsi bersama makanan ringan atau setelah makan menjelang Insomnia malam. Selain mengonsumsi melatonin, Anda juga perlu menerapkan sleep hygiene, seperti membuat jadwal tidur yang sama setiap harinya, buat memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur.
Minumlah melatonin pada waktu yang sama setiap malamnya selama pengobatan. Jika Anda lupa mengonsumsi suplemen ini pada jadwal seharusnya, segera minum selama Anda belum tidur pada hari itu. Namun, bila baru teringat keesokan harinya, abaikan dan lanjutkan konsumsi melatonin pada jadwal biasanya.
Simpan melatonin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Melatonin Berhubungan dengan Obat Lain
Penggunaan melatonin bersama obat-obat lain menmemperoleh menimbulkan efek interaksi, seperti:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan Berhubungan dengan aspirin, ibuprofen, atau clopidogrel jika digunakan dengan melatonin
- Peningkatan risiko efek samping kantuk berat jika digunakan bersama azelastin, chlorpheniramine, clozapine, atau lorazepam
- Penurunan efektivitas melatonin jika digunakan bersama rifampicin atau ritonavir
Untuk tidak mengurangi risiko terjadinya interaksi obat di atas, selalu konsultasikan Berhubungan dengan dokter jika Anda akan menggunakan melatonin bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Melatonin
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan melatonin di antaranya:
Periksakan diri ke dokter jika keluhan tersebut tidak mengurangi kunjung mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang Berlebihan serius, seperti:
- Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram
- Kepala terasa ringan sepertinya akan pingsan
- Linglung
- Vertigo
- Memar atau perdarahan yang tidak mengurangi wajar
- Urine berdarah
Comments
Post a Comment